Monday, May 9, 2016

Metode Penerapan Kontrol Akses Halus untuk Catatan Kesehatan Pribadi Melalui Standar Query Database Relasional

Rekam medis pribadi secara online atau dalam bahasa inggris disingkat PHR,  dapat memudahkan pasien untuk mengakses, mengelola, dan membagi perihal informasi kesehatanya secara elektronik. Kemampuan ini dapat membuat mekanisme pengaskesan informasi  pasien untuk membagi data kesehatanya yang tadinya dibatasi oleh rumah sakit sekarang dapat dengan mudah di pegang oleh pasien. Penulis menjabarkan desain dan implementasi mekanisme kontrol-akses penyimpanan PHR dimodelkan dengan standar eXtensible Access Control Markup Language (XACML) tapi juga rencana untuk mengurangi kompleksitas dari  XACML.  Sebagai benefit dari fitur XACML, untuk menghindari tradeoff dan batasan yang ia miliki, kami memilih untuk mengimplementasikan PDP berdasarkan variasi model XACML yang telah di simplifikasi. Model yang telah disimplifikasi (PDP-RDBMS) memudahkan kita untuk mengimplementasikan akses control dan logic didalam relational database dan permintaan akses data dengan menggunakan single ANSI-compliant SQL query.


 Model
Dalam model PDP-RDBMS, akses data yang cocok dengan vector sesuai dengan atribut dibawah ini :
·    Pasien: user yang melakukan operasi
·    Operasi: operasi spesifik yang diinginkan seperti menulis, membaca, mengedit, menghapus
·    Resource: data/jenis data yang cocok dengan request
·    Konteks pengajuan form: aplikasi software yang dipakai

Role Relationship
Role relationships menghubungkan user tertentu dengan pasien tertentu dan menunjuk peran tertentu bagi user di masing-masing koneksi. Tiap peran yg valid digambarkan dengan RoleID, seperti “anggota keluara” “dokter” atau “RecordSubject” (pengindikasian akhir bahwa user adalah pasien”. Skema dari role relationship adalah sebagai berikut :


Access Rules
Access Rules mengkhususkan aturan tentang mengizinkan atau menolak akses data atau operasi pasien tertentu.
PatientID dan RoleID merepresentasikan pasien dan peran user. Semua access rule dispesifikasikan untuk roles bukan untuk user.
OperationID menspesifikasikan aturan operasi yg disetujui atau ditolak. Pengidentifikasian terjadi ditahap pre-defined didalam hirarki operasi yang biasa terjadi pada repository data dan PDP.
ResourceTypeID merepresentasikan jenis semantic dari resource saat access rule diaplikasikan (seperti “Prescription” “SignOr-Symptom” atau “PhysicalActivity”). Pengidentifikasian terjadi ditahap pre-defined didalam hirarki operasi yang biasa terjadi pada repository data dan PDP.
ResourceID  merepresentasikan objek data spesifik. Sebagai contoh, aturan A menyetujui akses seluruh data dengan tipe “Prescription” dimana aturan yang lain menolak akses instansi tertentu  jika pasien tidak mau untuk membaginya.
AppContextID  merepresentasikan pengajuan form dimana akses data itu disubmit. ID yang unik ditunjuk sebagai pengajuan form spesifik yang mengindikasikan bahwa akses bisa diaplikasikan hanya untuk request yang berasal dari pengajuan tertentu atau dapat di pilih “AllApps” yang membolehkan akses di request dari berbagai macam aplikasi. Tujuan dari ContextId adalah untuk membolehkan beberapa operasi (update atau delete)jika menggunakan aplikasi yang highly-trusted.  ContextID dapat diorganisir secara hirarki, dengan berdasar pada “AllApps”. Contoh access rules digambarkan pada tabel 3.
Ketika meminta akses data, maka model PDP-RDBMS selalu menggunakan logic dibawah ini untuk menentukan operasi mana yang disetujui:
Operasi yg diminta akan disetujui jika dan hanya jika:
1.     Minimal 1 kombinasi dari role relationship dan access rule yang ada mengizinkan operasi yang diminta
DAN
2.     Tidak ada kombinasi dari role relationship dan access rule yang ada menolak operasi yang diminta


Kesimpulan
PDP-RDBMS Model tidak berarti memiliki kekuatan atau fleksibilitas dari standar XACML. PDP-RDBMS hanya menyediakan satu rubrik untuk menyelesaikan aturan akses yang tidak konsisten, sedangkan standar XACML penuh memungkinkan spesifikasi berbagai algoritma. Juga, XACML adalah suatu standar industri berdasarkan XML, yang memberikan interoperabilitas yang lebih besar di antara aplikasi terdistribusi dan layanan web. Namun demikian, model PDP-RDMS memberikan alternatif yang berguna untuk XACML ketika lingkup penuh standar tidak diperlukan atau diinginkan, ketika persyaratan kinerja menghalangi penggunaan layanan akses-kontrol yang menerapkan standar penuh, dan/atau ketika interoperabilitas kurang penting .
Model PDP-RDBMS juga memiliki fitur yang berguna tertentu yang XACML saat ini tidak memiliki, seperti dukungan eksplisit untuk organisasi hirarkis atribut permintaan dan kemampuan untuk memberikan peran kepada pengguna dalam konteks catatan pasien tertentu. Yang paling penting, implementasi dari PDP-RDBMS dapat memanfaatkan kemampuan yang ada dari database relasional modern, seperti pengindeksan canggih, prosedur yang tersimpan dikompilasi, dan mekanisme permintaan-optimasi.

No comments:

Post a Comment